Jumat, 24 Maret 2017

contoh teks diskusi - budaya K-pop



Demam K-Pop

     Mungkin pada saat ini kata K-Pop tidak begitu asing lagi di telinga kita,apalagi bagi remaja-remaja Indonesia. K-Pop artinya Korean Pop atau dapat diartikan sebagai lagu populer asal Korea Selatan. Penggemar K-Pop ini menyebut diri mereka dengan sebutan K-Popers. Budaya K-Pop menjadi fenomena yang semakin global di kalangan remaja Indonesia. Kegandrungan akan musik K-Pop merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Hallyu (Demam korea).Hallyu merupakan istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya K-Pop secara global di berbagai negara. Seiring dengan perkembangan musik korea di Indonesia, muncul pula kegemaran akan drama,film,dan animasi Korea. Hingga kini, remaja penggemar K-pop  dan drama Korea mulai umum dijumpai di Indonesia.
     Dengan masuknya budaya K-Pop ke Indonesia,tentu menimbulkan dampak bagi penggemarnya,baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif masuknya budaya korea terutama K-Pop ke Indonesia adalah membuat bidang industri musik dapat mencontoh musik K-Pop untuk membuat musik yang lebih baik dan kreatif untuk negeri ini, contohnya dengan munculnya girlband dan boyband di Indonesia yang membuat ramai industri musik di Indonesia.
     Selain itu, generasi muda di Indonesia jadi lebih kreatif baik itu di dalam bidang musik,maupun tari modren dikarenakan mengambil hal positif dari K-Pop itu sendiri. Dari tari modern, banyak remaja yang melakukan cover dance atau meniru tarian dari negeri gingseng ini dan dimodifikasikan dengan tari tradisional. Hal ini dapat mengasah bakat para remaja maupun anak – anak dibidang tari.
     Meskipun demikian, budaya K-Pop yang masuk tentu tidak hanya berdampak positif saja,pasti ada dampak negatifnya. Banyak remaja-remaja Indonesia memilih mendengarkan musik-musik Korea dibandingkan musik-musik dalam negri. Hal ini tentunya berdampak buruk bagi perindustrian musik di Indonesia. Banyak remaja Indonesia  lebih memilih untuk mengidolakan musisi - musisi dari Korea Selatan, dan kurang mengidolakan musisi – musisi Indonesia. Padahal masih banyak musisi – musisi di Indonesia sudah terbilang hebat dan tidak kalah bagusnya dengan musisi asal Korea Selatan.
     Selain itu, K-Pop juga bisa berdampak pada kepribadian remaja di Indonesia. Banyak remaja Indonesia yang mengesampingkan pendidikan karena K-Pop.Contohnya pada saat antri tiket konser K-POP di Jakarta,banyak K-Popers Indonesia rela bolos sekolah hanya untuk mendapatkan tiket konser,dan lebih parahnya lagi, remaja-remaja ini  sampai menangis dengan histeris hanya untuk bisa mendapatkan lambaian tangan dari grup band Korea yang mereka idam – idamkan.
      Di lihat dari segi sosiologi, hal itu sangat tidak relevan untuk di lakukan oleh remaja Indonesia bagaimana bisa negara kita maju jika penurus bangsa lebih memilih melihat konser dari pada belajar di sekolah. Sekeras apapun usaha pemerintah untuk menjadikan bangsa Indonesia menjadi negara maju itu akan sia-sia apabila generasi muda tidak mau ikut dalam memajukan bangsa.
      Secara umum,saya sebagai penanggap sepakat dengan alasan yang mengatakan bahwa budaya K-Pop berdampak negatif. Akan tetapi, alasan-alasan itu perlu juga dikaji secara realistis. Tidak hanya penggemar artis Korea yang berdampak negatif,menjadi penggemar artis-artis lainnya juga bisa menimbulkan dampak negatif. Tergantung bagaimana kita sebagai seorang fans menanggapi hal ini secara bijak. Sebagai seorang fans kita tidak boleh mengidolakan seseorang secara berlebihan. Karena suatu hal yang terlalu berlebihan tentu tidak baik bagi diri sendiri

1 komentar: